Minggu, 31 Oktober 2010

MENGENAL HUTAN KOTA MALABAR MALANG

Malang dari dulu terkenal dengan kota yang sejuk, dingin dan cocok sekali sebagai kota tempat peristirahatan. Namun seiring dengan fungsi kota Malang sebagai kota pendidikan, kondisi dan keadaan di Malang menjadi semakin panas, sangat berbeda dengan 10 tahun yang lalu. Hal ini disebabkan dengan semakin banyaknya manusia yang menghuni kota Malang dari berbagai wilayah di Indonesia, banyaknya aktivitas transportasi (sepeda motor, mobil dsb), dan juga alih fungsi lahan –lahan yang dulunya sebagai lahan resapan air menjadi pusat-pusat perbelanjaan seperti MATOS dan MOG.

Malabar merupakan sebuah taman kota yang dibangun oleh pemerintahan kota Malang sebagai salah satu daerah resapan air dan juga berfungsi sebagai paru-paru kota. Taman ini terletak di jalan Malabar dengan luas kurang lebih 16.718 m2. Uniknya, jika memasuki hutan mini ini didalamnya kita akan mememukan sebuah sumber air yang cukup luas. Sumber air ini konon dulunya merupakan sumber air yang diperuntukkan untuk mengairi taman di seluruh kota Malang.
Memasuki kawasan hutan ini, pengunjung akan disambut dengan hawa dingin yang sejuk, sepi dan tenang. Hutan ini sangat cocok untuk refresing, menjernihkan pikiran dan untuk sejenak beristirahat menghirup udara segar guna menyegarkan pikiran dari aktifitas kerja ataupun kuliah. Di dalam taman ini terdapat bermacam-macam pohon dari golongan cemara, belimbing dan beberapa pohon-pohon yang besar dan rindang. Terdapat jalan setapak didalam taman dengan pusat sebuah bunderan taman, jalan agaknya sengaja tidak disemen karena fungsi taman awalnya merupakan daerah resapan air.
Taman ini didominai dengan alemen alami dengan berbagai macam pepohonan. Namun penataan didalam taman agaknya kurang mendapat perhatian dan jarang mendapat perawatan yang intens. Hal ini membuat hutan kota Malabar ini jarang dikunjungi, karena tempatnya yang memang kurang menarik. Penataan jalan setapak didalam taman juga tampaknya kurang diperhatikan dengan beberapa jalan yang sempit dan adanya lampu-lampu jalan yang tepat berada di tengah jalan yang dapat mengganggu kenyamanan pejalan kaki di dalam taman. Selain itu di sisi-sisi taman, tepatnya yang berdekatan di jalan raya berjejer-jejer warung makan yang kurang tertata rapi sehingga juga menggagnggu pandangan.
Dengan perhatian yang lebih dan penataan yang intens, mulai dari pentaan jalan di dalam taman untuk berbagai kalangan pengguna, tempat duduk – duduk dan warung-warung yang ditata lebih menarik, yakin bahwa taman ini akan ramai pengunjung dan bermanfaat tidak hanya sebagai daerah resapan air, namun juga sebagai sarana peristirahatan dan edukasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar